Etiopia ialah salah satu negara tertua di dunia. Selain itu, negara ini pernah mendapat predikat sebagai negara agamis karena banyak kota suci berdiri di sini. Tidak seperti latar belakang kota Mekah atau Yerusalem, yang menjadi kota suci didasari dengan jejak para nabi. Kota suci di sini ada karena sejarah dimasa lalu masyarakatnya yang menjunjung tinggi nilai agama hingga saat ini.
Lalibela, salah satu kota suci kedua di Etiopia setelah Aksum. Kota ini dianggap suci karena banyak berdiri gereja monolitik yang menjadi tempat spiritual bagi masyarakat maupun wisatawan, terutama yang berkeyakinan Kristen Orthodoks sebagai tempat ibadah dan perjalanan rohani.
Nah, selain berdiri banyak gereja monolitik, ada empat fakta seputar Lalibela yang perlu kalian ketahui. Apa saja ya?
1. Nama Lalibela berasal dari orang saleh yang kemudian menjadi raja di kota ini
Sebelum memerintah sebagai kaisar Etiopia, dahulu Gebre Mesquel Lalibela atau dikenal dengan Lalibela ialah orang saleh yang pernah tinggal di Yerusalem. Ia pula yang mempunyai ide untuk pendirian gereja monolitik di sebuah dataran tinggi yang kita kenal sekarang sebagai Lalibela. Karena itulah, Lalibela menjadi seorang raja dan tempat ini kemudian dikenal dengan nama kota Lalibela. Cerminqq.id
2. Ada 11 gereja monolitik yang berdiri di Lalibela dan semuanya dibangun dengan menggunakan batu kerang monolitik
Pembangunan gereja dibagi menjadi dua wilayah. Sebelah utara sungai Yordan terdapat lima gereja yang bernama Biete Mariam, Biete Medhani Alem, Biete Maskal, Biete Denegel, Biete Golgota Mikael.
Sedangkan di sebelah selatan sungai Yordan, Biete Amanuel, Biete Qeddus Mercoreus, Biete Gabriel Raphael, Biete Lehem, Biete Ghiorgis, dan Biete Abba Libanos.
Dikutip melalui laman whc.unesco.org, gereja-gereja tersebut dibangun dengan cara dipahat menggunakan batu karang monolitik yang hidup. Bahkan ada yang menyebutkan jika gereja megah itu dibangun dengan bantuan para malaikat.
3. Ternyata sebelum bernama Lalibela, kota suci ini pernah memiliki nama lain yaitu Roha
Selama 300 tahun lamanya, kota ini pernah memiliki nama Roha yang tak lain ibu kota bagi Dinasti Zague. Hingga akhirnya berubah menjadi Lalibela, seperti yang telah dijelaskan pada poin-1.
4. Gereja-gereja di Lalibela adalah rumah bagi penyelenggaraan festival Timket setiap tahunnya
Festival Timket ialah festival keagamaan kuno masyarakat Etiopia dalam rangka memperingati pembaptisan Yesus Kristus. Di mana selama tiga hari, baik masyarakat maupun wisatawan yang ikut berpartisipasi akan melakukan banyak kegiatan seperti bernyanyi, menari, dan perayaan di sekitar Gereja Saint George (Biete Ghiorgis).
Itulah tadi enam fakta menarik seputar Lalibela, Yerusalem versi Etiopia. Ada lagi nih yang unik di mana setiap masyarakat sekitar yang melakukan sembayang. Mereka menggunakan baju atau kain putih yang pada bagian kepalanya ada tudung, untuk wanita. Sedangkan pria, seperti menggunakan kain sorban putih yang dililitkan. Yang konon warna putih adalah simbol suci.
Bagi kalian yang hendak datang ke Lalibela, perhatikan pakaian yang kalian gunakan ya. Usahakan menggunakan pakaian yang sopan dan tidak berbicara yang aneh-aneh selama di sini.
No comments:
Post a Comment